Statistika
Dalam
kehidupan sehari-hari, kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan
angka-angka yang menggambarkan suatu masalah. Statistik korban gempa
kabupaten Bantul misalnya, berisi angka-angka mengenai banyaknya korban
misalnya yang mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal. Contoh
lain misalnya data korban kecelakaan lalu lintas dari kantor polisi lalu
lintas.
Statistik
juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data
dan merupakan wakil dari data itu. Misalnya rata-rata skor tes
matematika kelas XI adalah 78 atau benda lebih dari 90% penduduk
Indonesia berada di pedesaan. Sedangkan pengertian statistika
sesungguhnya adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu
keseluruhan berdasarkan data yang ada pada bagian dari keseluruhan
tadi. Keseluruhan objek yang diteleti disebut populasi sedangkan bagian dari populasi disebut sampel.
Menurut
fungsinya, statistika dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika
deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika deskriptif
adalah bagian statistika yang mempelajari cara penyusunan dan penyajian
data yang dikumpulkan. Penyusunan data dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai urutan data atau kelompok data, sehingga pengguna data
dapat mengenalinya dengan mudah. Penyajian data dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai data atau kelompok data dalam bentuk tabel,
diagram, atau gambar.
Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi berdasarkan data pada sampel. Dalam menarik kesimpulan pada statistika inferensial biasanya digunakan unsur peluang.
Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi berdasarkan data pada sampel. Dalam menarik kesimpulan pada statistika inferensial biasanya digunakan unsur peluang.
Bila
membicarakan statistika, maka tidak lepas dengan apa yang disebut data.
Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk
memecahkan suatu masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data
ditinjau menurut sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Misal:
Misal:
a. Harga mobil semakin terjangkau
b. Murid-murid di SD Negeri 3 rajin-rajin.2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.
PEMBAHASAN II: PEMBENTUKAN TABEL FREKUENSI
Jumlah hasil ujian mata kuliah statistik yang terdiri dari 50 mahasiswa.
47 45 37 49 42 32 25 21 46 34
37 32 21 20 31 43 47 39 33 29
18 29 30 15 40 28 48 44 23 18
46 23 31 30 16 22 48 49 32 25
35 42 44 37 29 30 41 21 25 17
Langkah-langkahnya :
1. Menyusun data dari yang terkecil hingga terbesar
2. 2. Menentukan range (rentang) → R
Selisih antara data terbesar dengan terkecil Misal: Data terbesar 49 (cetak tebal);
Data terkecil 15 (cetak bergaris bawah) → R = 49 – 15 = 34
3. Menentukan banyaknya kelas interval (k) rumus sturges (K = 1 + (3,3) Log n;
n = 50, dan log 50 = 1,69897 → K = 1 + (3,3) x1,69897 K = 6,6066 Dengan demikian nilai K = 7.
4. Menentukan panjang kelas interval (P) P=R/K, Jadi 34/7= 5. Jadi 5
5. Pilih ujung bawah kelas interval pertama (dapat diambil data terkecil)
Mengidentifkasi nilai tertinggi dan terendah, dari nilai diatas tersaji nilai tertinggi 49 sedangkan nilai terendah 15.
Menentukan rentang nilai yaitu mengurangi nilai paling rendah dari nilai paling tinggi.
Rentangan nilai (range aatau R) untuk kedua nilai adalah 49-15 = 34
Berdasarkan
atas besarnya rentangan ini peneliti dapat menentukan kira-kira
banyaknya kelas interval tidak lebih dari 15 buah tetapi tidak kurang
dari 5 buah (agar tidak terlalu boros tetapi rentangan data tidak
terlalu) ada rumus untuk menentukan banyaknya kelas (k) serta lebar
kelas (i) dikenal dengan rumus Sturges : k(banyak kelas) =1 + (3,3) x
log n, sedang L (lebar kelas) = R/k. Dengan demikian maka :
K = 1+(3,3) x log 50
= 1+(3,3)x1,69897
= 1+5,6066 = 6,6066 dibulatkan 7
Lebar kelas = 34 : 7 = 5
Membuat
distribusi frekuensi dengan lebar kelas 5 dan banyaknya kelas interval 7
dengan pertimbangan bahwa semua nilai dapat termuat didalam distribusi
frekuensi tetapi tidak banyak sisa kelas yang terbuang. Perkiraan kelas
interval adalah 45-49; 40-44; 35-39; 30-34; 25-29;20-24; 25-29
Menentukan
titik tengah kelas interval yang dihitung dengan menjumlahkan batas
atas kelas dan batas bawah kelas kemudian dibagi 2. Menentukan titik
tengah kelas interval pertama, diketahui :Batas bawah kelas interval; 45
dan batas atas kelas interval ;49 maka titik tengah kelas interval =
(45+49) : 2 = 47
Memasukan setiap nilai kedalam kelas interval :
Kelas interval
|
Titik tengah
|
frekuensi
|
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
|
47
42
37
32
27
22
17
|
9
7
6
10
6
7
5
|
jumlah
|
N=50
|
TABEL DISTRIBUSI RELATIF
Tabel distribusi frekuensi relative adalah sebuah table yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interrval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya dalam bentuk persentase.
No Interval
|
Kelas Interval
|
Frekuensi
|
1
|
45-49
|
9
|
2
|
40-44
|
7
|
3
|
35-39
|
6
|
4
|
30-34
|
10
|
5
|
25-29
|
6
|
6
|
20-24
|
7
|
7
|
15-19
|
5
|
Jumlah
|
50
|
maka hasinya akan seperti berikut:
No Interval
|
Kelas Interval
|
Frekuensi Relatif (%)
|
1
|
45-49
|
18%
|
2
|
40-44
|
14%
|
3
|
35-39
|
12%
|
4
|
30-34
|
20%
|
5
|
25-29
|
12%
|
6
|
20-24
|
14%
|
7
|
15-19
|
10%
|
Jumlah
|
50
|
18 dari 9 di bagi 50 lalu di kali 100%
14 dari 7 di bagi 50 lalu di kali 100%
12 dari 6 di bagi 50 lalu di kali 100%
20 dari 10 di bagi 50 lalu di kali 100%
12 dari 6 di bagi 50 lalu di kali 100%
14 dari 7 di bagi 50 lalu di kali 100%
14 dari 7 di bagi 50 lalu di kali 100%
12 dari 6 di bagi 50 lalu di kali 100%
20 dari 10 di bagi 50 lalu di kali 100%
12 dari 6 di bagi 50 lalu di kali 100%
14 dari 7 di bagi 50 lalu di kali 100%
10 dari 5 di bagi 50 lalu di kali 100%
TABEL DISTRIBUSI KUMULATIF
Table distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah table yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi , dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kleas interval). Table distribusi frekuensi kumulatif ada dua macam yakni, table distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” dan table distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih
Tabel
ini menunjukan jumlah observasi yang menyatakan kurang dari nilai
tertentu. untuk memulai pernyataan kurang dari, digunakan batas bawah
kelas interval ke-2
misalnya tabel berikut akan disajikan dalam tabel distribusi kumulatif
misalnya tabel berikut akan disajikan dalam tabel distribusi kumulatif
No Interval
|
Kelas Interval
|
Frekuensi
|
1
|
45-49
|
9
|
2
|
40-44
|
7
|
3
|
35-39
|
6
|
4
|
30-34
|
10
|
5
|
25-29
|
6
|
6
|
20-24
|
7
|
7
|
15-19
|
5
|
Jumlah
|
50
|
maka data tabel distribusi frekuensi kumulatif spt berikut:
Kurang dari
|
Frekuensi Kumulatif
|
Kurang dari 50
|
9
|
Kurang dari 45
|
7
|
Kurang dari 40
|
6
|
Kurang dari 35
|
10
|
Kurang dari 30
|
6
|
Kurang dari 25
|
7
|
Kurang dari 20
|
5
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar